Sabtu, 30 Oktober 2010

di balik kelembutan wanita



Di balik kelembutan kaum perempuan, sebenarnya tersimpan kekuatan yang cukup besar. Dibandingkan kaum pria, perempuan lebih mampu menahan sakit, bahkan pada luka trauma yang cukup serius.


"Kekuatan" kaum wanita yang paling nyata adalah kemampuannya untuk mengandung selama 9 bulan, menahan sakit proses persalinan hingga mengasuh dan membesarkan anak. Kekuatan lain yang tersembunyi adalah menghadapi luka benturan atau trauma.

"Ketika terjadi luka trauma, kemampuan dan kekuatan wanita jauh lebih baik daripada pria. Daya tahan kaum wanita itu antara lain disebabkan karena hormonnya yang meningkatkan sistem imun," papar Dr.Adil H.Haider dari Johns Hopkins University.

Akan tetapi, hormon-hormon tersebut ternyata juga menjadi bumerang bagi kaum wanita sendiri. "Karena sistem imunnya yang terlalu aktif, kaum wanita juga lebih rentan terkena penyakit autoimun seperti lupus," kata Haider.

Dalam penelitiannya, Haider melakukan analisa data pada tingkat ketahanan hidup (survival rates) 48.394 korban luka kecelakaan dan membagi mereka ke dalam beberapa kelompok berdasarkan usia, yakni yang memiliki hormon rendah atau berusia 12 tahun atau di atas 65 tahun, serta kelompok usia 13-64 tahun.

Hanya mereka yang memiliki tekanan darah sangat rendah, dimana oleh para dokter dianggap sebagai tanda shock akibat trauma, yang termasuk dalam penelitian ini.


Dari pasien kelompok usia kurang dari 12 tahun, sekitar 29 persen pria dan 24 persen wanita meninggal. Sementara itu untuk kelompok usia 13-64 tahun, 34 persen pria meninggal dan 30 persen wanita yang meninggal. Di kelompok usia 65 tahun ke atas, terdapat 36 persen pria yang meninggal dan hanya 31 wanita yang meninggal.


Setelah mempertimbangkan faktor lain, seperti usia, keparahan luka, jenis luka dan terjadinya kecelakaan, para peneliti menyimpulkan angka harapan hidup kaum perempuan 14 persen lebih tinggi daripada kaum pria. Menurut Haider, hormon estrogen mungkin menjadi faktor yang penting dalam menentukan angka harapan hidup. Pria adalah mahluk yang lebih kuat, gigih, dan tahan banting bila dibandingkan dengan wanita. Paling tidak begitulah pengetahuan yang ada dalam benak kebanyakan orang. Tetapi fakta mengatakan lain. Di seluruh dunia wanita lebih mampu bertahan hidup daripada pria. Mengapa demikian?? Banyak alasannya, dan di antaranya adalah sebagai berikut:


1. Bermain Aman
Pada usia muda, lebih banyak pria meninggal akibat kecelakaan dibanding wanita. Lebih banyak pria yang terbunuh atau bunuh diri dibandingkan wanita. Ternyata, menurut para ahli, di usia muda remaja, pria mengalami "Badai Testoterone" sehingga gejolak untuk melakukan hal-hal berbahaya dan memicu adrenalin lebih tinggi. Sedangkan wanita tidak mengalami hal tersebut.


2. Terbiasa Sakit
Dibanding pria, wanita lebih sering merasakan sakit. Wanita juga lebih sensitif terhadap rasa sakit. Meskipun demikian, wanita mampu menangani rasa sakit itu dengan baik dan jarang mengeluh. Menurut studi yang ada, wanita mengalami sakit persedian 40% lebih banyak dibanding pria. Tapi hebatnya, rasa sakit yang dialami tak membuat aktivitas harian mereka terganggu. Mengurus pekerjaan rumah tangga dan bekerja tetap dilakukan seperti biasa.

3. Pengemudi yang Baik

Wanita terlanjur dicap sebagai pengemudi yang buruk, tapi faktanya lebih banyak pria yang meninggal di jalan raya. Survey yang dilakukan oleh Quality Planning, perusahaan yang melakukan penyelidikan atas sebuah klaim asuransi, pria lebih ceroboh saat mereka mengemudi. Mereka juga menemukan bahwa pria kurang/tidak mematuhi rambu lalu lintas dan batas kecepatan yang terlalu tinggi. Pelanggaran-pelanggaran tersebut biasanya berakhir dengan kecelakaan..


4. Lebih Sehat
Biasanya wanita lebih peduli akan kesehatannya. Selain menjaga pola makan yang teratur, mereka juga lebih rajin berolahraga, tidak merokok dan jarang ada yang menyukai alkohol. Tidak heran apabila usia harapan hidup wanita lebih tinggi dibanding pria.


5. Tahan kesepian
Secara mental wanita juga lebih kuat dibandingkan dengan pria. Diminta 'jungkir balik' mencari nafkah untuk keluarga bukanlah hal berat untuk pria. Tetapi saat ditinggal oleh pasangannya yang meninggal, tak perlu menunggu lama bagi pria untuk mencari penggantinya. Kebanyakan pria memang tak tahan dengan kesepian.


Ada pula Marianne J Legato, adalah seorang dokter. Sebelum membeberkan ke dalam tulisan, ia telah melewati berbagai penelitian dan didukung oleh data dan fakta yang akurat. Dokter spesialis gender ini berpengalaman dikelilingi kaum pria. Ada ayahnya yang juga dokter, suami, anak laki-laki, kakak laki-laki, dan sekian banyak pasien laki-laki yang diwawancarainya.


Hasil penelitian itu mengejutkan. Selain memiliki kekuatan dan kemampuan unik, kaum Adam juga memiliki banyak kelemahan dalam hidupnya. Penyebab kaum pria memiliki usia lebih pendek ketimbang perempuan berkaitan erat bukan hanya kondisi fisiologis, melainkan juga tuntutan sosial. Fakta-fakta tersebut dikupas habis dalam buku ini.


Secara fisiologis, kelemahan kaum Adam sudah terungkap sejak dalam bentuk sperma. Kromosom Y lebih rentan, lebih lemah dibandingkan kromosom XX (perempuan). Menurut para ilmuwan, gen kembar (XX) lebih kuat, karena jika satu gen rusak (X), ada cadangan yang kuat dalam kromosom X yang kedua. Kelemahan laki-laki berlanjut saat janin berada dalam rahim. Di mana janin perempuan dapat bertahan kuat dibandingkan janin laki-laki. Janin laki-laki pun mengalami tingkat infeksi lebih tinggi dibandingkan perempuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Text Widget