Sabtu, 23 Oktober 2010

Jika Si Dia Patah Hati



Saat putus cinta, apa pernah Anda tengok pria yang baru kehilangan Anda itu? Bisa jadi hidupnya lebih “berantakan” dari Anda, lho!
Boys will be boys, and so will a lot of middle-aged men.
~Frank McKinney “Kin” Hubbard

Ada banyak alasan mengapa akhirnya si dia menyudahi hubungan kalian berdua. Tidak bermaksud membela pria yang membuat hati Anda hancur lebur itu. Namun, belajar menyadari bahwa tak selamanya dalam perpisahan itu hanya Anda yang merasa tersakiti adalah satu poin plus untuk bantu melupakannya. Kenapa begitu? Karena begitulah salah satu cara mereka melupakan Anda.

Tak Mau Sendiri
Salah seorang pembaca bilang, tak lama berselang setelah sang ibu meninggal, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi. Kok bisa? Ternyata memang pria itu yang kuat hanya fisiknya saja! Mereka susah untuk hidup “sendiri”, apalagi jika terbiasa ada yang mendampingi. Coba tanyakan pertanyaan ini ke pasangan Anda, “Apa yang akan kamu lakukan jika kita berpisah?” Apabila ia menjawab, “Mudah! Saya akan cari kekasih baru.” Jika itu betul-betul jawabannya, berarti ia adalah pria yang semata-mata punya pasangan hanya karena tak ingin sendiri. Jika sebuah hubungan berakhir, ia tak butuh waktu lama untuk memiliki pengganti. Pria seperti ini biasanya pintar menyembunyikan perasaannya. Bahkan tak jarang, ia kerap terlihat dekat lagi dengan mantan kekasihnya yang lain. Alasannya cuma satu, ia tidak mau sendiri, tapi malu mengakuinya!
Dunia Seketika Kiamat
“Saya segera meninggalkan Jakarta. Saya kabur dengan mengendarai motor begitu cepatnya, sampai tak terlihat lagi jalanan dengan jelas. Yang saya ingin saat itu cuma mati, mati, dan mati,” ujar Dion. Menurut Dion yang mengaku baru berpisah dengan kekasihnya itu, ia rela melakukan apa saja demi mempertahankan hubungannya. Itulah sebabnya ia lebih baik mati daripada menerima kenyataan bahwa hubungannya berakhir. Tak jauh berbeda dengan Indra. Saat merasa kariernya mandek, ia langsung memutuskan hubungan dengan kekasihnya. Eits, jangan keburu emosi dan jangan dikira ia tidak sedih dengan keputusannya, lho! Setelah ia menyudahi percintaannya, ia memilih untuk mabuk-mabukan sampai pagi. “Yang ada di otak saya hanya hidup harus segera berakhir,” cetusnya. Betul kan, tak selalu pria yang meninggalkan Anda bisa bersenang-senang setelahnya.
Anda Lagi, Anda Lagi
Usai putus cinta, ia malah menikahi wanita lain. Boleh jadi Anda kaget dengan keputusannya itu. Tunggu saja sekitar dua hingga tiga bulan kemudian. Besar kemungkinan ia akan menghubungi Anda. Kenapa bisa begitu? Ego pria kadang terlalu tinggi hingga menganggap bahwa berakhirnya sebuah hubungan adalah hal memalukan. Cara mengatasinya? Tentu saja dengan mencari yang baru. Ia lupa bahwa Anda masih tertinggal jelas di hati dan pikirannya. Ini jelas berbahaya bagi pernikahannya! Parahnya, ia bisa saja menyalahkan Anda atas rusaknya pernikahan tersebut. “Tak ada yang tahu alasan saya menikahi istri saya semata-mata untuk pelarian. Saya masih sangat mencintai mantan kekasih saya,” ujar Donny, seorang ayah dari seorang putera. Niatnya ingin tetap punya hubungan baik, eh malah dianggap perusak rumah tangga orang. Just stay away from him, forever.
Sahabat yang Baik
Jangan beranggapan kalau Anda tak bisa menjalin pertemanan yang baik dengan sang mantan. Tidak semua mantan kekasih ingin kembali pada Anda, kok. “Saya sering menghubungi mantan sekadar bercerita bahwa saya berhasil mengajak si wanita incaran makan siang,” ujar Julian, seorang pelukis. Baginya, tak ada yang mengenalnya lebih baik selain sang mantan. “Sulitnya sih, setelah saya berpacaran, saya masih butuh curhat padanya. Bukan apa-apa, saya memang nyaman bercerita padanya, itu saja,” tambahnya. Kalau sudah begini, yang bisa Anda lakukan adalah berusaha mengerti dan mengenal kekasih mantan pacar Anda itu. Ya, hanya untuk menghindari salah paham saja.
sumber:cosmopolitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Text Widget